SMA Uswatun Hasanah kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan pendidikan berbasis kebhinekaan dengan mengadakan projek bertajuk “Bhinneka Tunggal Ika”. Projek ini dilaksanakan selama 11 hari, mulai Senin, 2 September 2024 hingga Kamis, 12 September 2024.

Kegiatan ini melibatkan kolaborasi siswa, guru, dan masyarakat untuk menggali, memahami, serta mempromosikan keragaman budaya Indonesia. Dalam projek ini, para siswa dibimbing oleh tim projek yang terdiri dari Pak Tommy Saputro, Ibu Tasyia Nurmi Ardhiyanti, dan Pak Daryanto. Selain tim projek, semua guru yang mengajar juga dilibatkan sebagai fasilitator dalam kegiatan projek ini. Semua guru memiliki peran penting dalam mendampingi siswa untuk mengeksplorasi berbagai aspek kebudayaan, termasuk seni, bahasa, dan kuliner tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

Rangkaian Kegiatan Projek

Selama pelaksanaan projek, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok berdasarkan minat mereka. Setiap kelompok memiliki tugas untuk mempelajari dan mempersiapkan materi yang akan ditampilkan pada puncak acara. Beberapa kegiatan utama yang dilakukan meliputi:

  1. Workshop Tari Tradisional: Siswa mempelajari gerakan dasar dari berbagai tarian daerah.
  2. Pembelajaran Bahasa Daerah: Kelompok ini fokus mempelajari ungkapan dan cerita rakyat dalam bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, dan Batak.
  3. Eksplorasi Kuliner Tradisional: Siswa mengeksplorasi resep makanan khas daerah, seperti papeda, mie aceh dan makanan daerah lain, yang akan dipamerkan pada puncak acara.

Puncak Acara Pagelaran Budaya

Puncak dari projek ini dilaksanakan pada Kamis, 12 September 2024, berupa Pagelaran Budaya yang meriah dan penuh makna. Acara ini dihadiri oleh seluruh siswa dan guru. Berikut adalah rangkaian kegiatan pada hari itu:

  • Tarian Tradisional: Setiap kelompok menampilkan tarian khas daerah yang telah mereka pelajari. Gerakan yang luwes dan busana tradisional yang indah berhasil memukau penonton.
  • Penampilan Bahasa Daerah: Siswa mempersembahkan cerita rakyat dan pantun menggunakan bahasa daerah, menampilkan keberagaman linguistik yang dimiliki Indonesia.
  • Pameran Makanan Tradisional: Stand makanan tradisional menjadi daya tarik utama. Para siswa menyajikan hasil masakan mereka yang mengundang selera, disertai penjelasan tentang asal-usul dan filosofi makanan tersebut.

Makna dan Dampak Projek

Projek “Bhinneka Tunggal Ika” ini berhasil memperkuat kesadaran siswa akan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya bangsa. Selain itu, kegiatan ini juga meningkatkan rasa cinta tanah air dan kebersamaan di antara siswa.

Pak Tommy Saputro, yang merupakan ketua tim projek, mengungkapkan, “Projek ini bukan hanya soal belajar budaya, tetapi juga tentang bagaimana generasi muda menghargai keberagaman sebagai kekayaan bangsa.” Ibu Tasyia Nurmi Ardhiyanti dan pak Daryanto sebagai anggota tim projek menambahkan bahwa proses persiapan projek ini juga mengajarkan siswa untuk bekerja sama dan menghormati perbedaan.

Dengan suksesnya projek ini, SMA Uswatun Hasanah berharap dapat terus melanjutkan program-program berbasis kebudayaan sebagai bagian dari pendidikan karakter. Pagelaran Budaya 2024 telah menjadi momen yang berharga dan berkesan bagi seluruh keluarga besar SMA Uswatun Hasanah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *