pramuka penegak garudaPelantikan Pramuka Penegak Garuda Jakarta Timur

Jakarta Timur, 29 November 2025 — Suasana Gor PKP Jakarta Timur pada hari Sabtu, 29 November 2025, dipenuhi semangat, kebanggaan, dan haru yang terselubung dalam senyum para anggota Pramuka dari berbagai sekolah di Jakarta Timur. Pada hari itu, kegiatan Pengukuhan Pramuka Penegak Garuda Cabang Jakarta Timur kembali digelar, menghadirkan momen istimewa bagi puluhan peserta dari 10 ranting se-Jakarta Timur, termasuk SMA Negeri 9, SMA Negeri 81, dan SMA Uswatun Hasanah (Ranting Makasar)

Di antara ratusan Pramuka yang hadir, tiga nama dari SMA Uswatun Hasanah berdiri dengan bangga sebagai perwakilan sekolah:

  • Amaury Kumara Mahardhika
  • M. Lyuthfisya Wahyudin
  • Fatur Fadillah Kancana

Ketiganya bukan hanya hadir sebagai peserta, tetapi sebagai generasi muda yang telah melalui perjalanan panjang dalam dunia kepramukaan hingga mencapai titik tertinggi: Penegak Garuda.

Perjalanan Panjang dalam Dunia Kepramukaan

Bagi sebagian orang, menjadi Pramuka mungkin hanya aktivitas mingguan. Namun bagi mereka yang menjalani setiap prosesnya, Pramuka adalah perjalanan pembentukan karakter. Jenjang Pramuka dimulai dari tahap paling dasar hingga tahap tertinggi, yang bukan sekadar lencana, tetapi simbol kedewasaan, tanggung jawab, dan pengabdian.

1. Siaga (Usia 7–10 tahun)

Di tahap ini, seorang anak belajar mengenal dunia kepramukaan dengan cara yang menyenangkan: bermain sambil belajar, mengenal kemandirian sederhana, dan mulai memahami nilai persahabatan serta keberanian. Di sinilah biasanya benih kecintaan terhadap Pramuka mulai tumbuh.

2. Penggalang (Usia 11–15 tahun)

Ketika memasuki Penggalang, seorang anggota Pramuka mulai diperkenalkan dengan tugas yang lebih menantang. Mereka belajar tali-temali, kepemimpinan dasar, kerjasama regu, penjelajahan, hingga orientasi medan. Pada tahap ini karakter disiplin dan tanggung jawab mulai terbentuk.

3. Penegak (Usia 16–20 tahun)

Tahap inilah yang dijalani Amaury, Lyuthfisya, dan Fatur. Pada masa Penegak, seorang anggota Pramuka sudah dianggap mampu berpikir kritis, memimpin kegiatan, serta mengambil keputusan secara mandiri. Penegak memiliki beberapa tingkatan prestasi, dan yang tertinggi adalah Penegak Garuda—sebuah pencapaian istimewa yang tidak bisa diraih oleh semua orang.

4. Pandega (Usia 21–25 tahun)

Tahap ini merupakan puncak perjalanan dalam Pramuka, di mana seorang anggota diberi ruang untuk mengabdikan diri kepada masyarakat dan membimbing adik-adik tingkatannya.

Melalui urutan panjang perjalanan inilah, para peserta yang dikukuhkan sebagai Penegak Garuda telah membuktikan bahwa mereka bukan hanya mengikuti kegiatan pramuka, tetapi memaknai setiap prosesnya.

Prosesi Pengukuhan yang Khidmat

Prosesi pengukuhan di Gor PKP Jakarta Timur berlangsung dalam suasana yang penuh wibawa. Para peserta menjalani evaluasi akhir yang menilai kemampuan mereka dalam:

  • kepemimpinan dan manajemen kegiatan,
  • pengabdian masyarakat,
  • pengetahuan keterampilan kepramukaan,
  • sikap disiplin dan keteladanan,
  • serta kemampuan menyusun dan melaksanakan proyek pribadi (SKK dan portofolio kegiatan).

Setiap peserta berdiri tegap, mengenakan seragam kebanggaan, membawa nama baik sekolah dan ranting masing-masing. Ketika nama mereka dipanggil satu per satu, suasana menjadi penuh haru, seakan menggambarkan seluruh perjalanan panjang yang telah mereka lewati.

Bagi banyak peserta, Pengukuhan Penegak Garuda bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga persembahan untuk sekolah, pembina, orang tua, dan teman-teman yang selalu mendukung.

Prestasi Membanggakan untuk SMA Uswatun Hasanah

Keikutsertaan tiga peserta dari SMA Uswatun Hasanah menjadi bukti nyata bahwa sekolah bukan hanya fokus pada akademik, tetapi juga pengembangan karakter dan kepemimpinan. Pembina Pramuka menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya.

“Menjadi Penegak Garuda berarti sudah melewati proses panjang. Ini adalah bukti bahwa siswa-siswi kami mampu menjadi teladan dalam sikap, prestasi, dan pengabdian. Kami sangat bangga.”

Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lain untuk terus aktif dalam ekstrakurikuler, khususnya kepramukaan yang mengutamakan nilai kemandirian, solidaritas, patriotisme, dan kepemimpinan.

Harapan ke Depan

SMA Uswatun Hasanah berharap bahwa Amaury, Lyuthfisya, dan Fatur dapat menjadi role model bagi adik-adik kelas, serta terus mempertahankan semangat kepramukaan dalam kehidupan sehari-hari. Pengukuhan ini bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan baru—baik sebagai pribadi maupun pemimpin muda di masyarakat.

Dengan kegiatan ini, SMA Uswatun Hasanah kembali menunjukkan komitmennya untuk mencetak generasi yang bukan hanya cerdas dalam akademik, tetapi juga unggul dalam sikap dan karakter.akter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *